Tampilkan postingan dengan label Miselenous. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Miselenous. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 Mei 2011

Mengenal Wisata Solo

Solo, Sala, atau Surakarta, adalah nama sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini terletak pada jalur strategis, yaitu pertemuan jalur dari Semarang dan dari Yogyakarta menuju Surabaya dan Bali. Wilayah di sekitar kota ini juga sering pula disebut sebagai Surakarta, yaitu bekas wilayah Keresidenan, pada awal masa Republik.

Latar belakang sejarah

Kota Surakarta berdiri tahun 1745. Kota ini pernah menjadi pusat pemerintahan pada masa akhir Kesultanan Mataram. Setelah perpecahan Mataram, Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunagaran. Kedua pusat feodalisme Jawa ini memiliki keterkaitan dengan Majapahit, karena dinasti Mataram merupakan keturunan dari raja-raja Kesultanan Demak, yang juga merupakan penerus suksesi dinasti Wijaya, sang pendiri Majapahit.

Dalam perkembangannya, Solo menjadi kota dagang penting (di Solo berdiri Syarikat Dagang Islam pada tahun 1905), kota wisata (dijuluki "kota pelesir", dengan konotasi agak negatif), dan kota budaya. Bangunan bersejarah, produk kesenian, makanan khas, serta hiburan mudah dijumpai di tempat ini dan di titik-titik di sekitar kota ini.


Tempat wisata
Wisata budaya

Keraton Surakarta
Istana Mangkunagaran
Museum Radyapustaka
Museum Galeri Batik Kuno Danarhadi
Kampung Wisata Batik Kauman Solo
Kampung Wisata Batik Laweyan
Museum Lukis Dullah
Candi Prambanan Klaten
Balai Sujatmoko toko Gramedia (tempat even pameran kesenian)
Galeri ASDI, Jl. Slamet Riyadi
Taman Sriwedari
Taman Budaya Jateng di Surakarta (TBS)/ Teater Arena.
Pasar Barang antik Triwindu.
Pasar Iwak Hias (pasar gedhe)
Pasar Keris dan Cenderamata Alun-Alun Utara Kraton Solo.
Pasar Klewer (Pasar Batik terbesar di Indonesia)
Kasar barang klithikan NItiharjo Silir Semanggi
Pasar buku kuno di Alun-alun Utara Kraton Solo
Pasar Kabangan
Pasar Legi

Wisata alam

Tawangmangu (Puncak-nya Solo, berudara dingin, dengan air terjun 80 meter, tracking, tempat istirahat)
Kompleks Makam Mangkunegaran di Makam Presiden Suharto & Istri di Mengadeg, Matesih, Karanganyar
Selo (Di gunung Merapi-Merbabu)
Kebun Binatang Jurug
Jumok (air terjun dan tempat peristirahatan)
Museum purbakala Sangiran
Waduk Gajahmungkur Wonogiri
SSB (Solo Selo Borobudur).
Candi Cetho, patung Dewi Sri, dan Tea-walk di Kemuning, Karanganyar
Candi Sukuh
Hutan Jati Krendhowahono Wonogiri
Luweng Ombo Wonogiri
Bekonang (suasana Pedesaan dan tempat bikin ciu)
Waduk Cengklik
Palur (Tempat Paling Gaul di daerah solo dan sekitarnya)
Sondokoro (Tempat ihi ihi cmiw)
Belakang RRI (pijet , servis dan ganti oli)
Klitikhan Semanggi ( jualan barang murah semua )
Baturono (sate buntel uenak, bojoku seneng banget kie )

Wisata kuliner

Solo mempunyai tempat makan yang enak dan murah, bahkan kota ini sudah mendapat sebutan kota kuliner. Aneka makanan baik yang modern maupun tradisional tersedia di kota Solo.

Dapat ditemukan tempat makan yang enak dan murah di depan Pusat Grosir Solo pada sore hari yaitu GALABO kepanjangan dari Gladak Langen Bogan Solo. Tempat ini memang dirancang untuk wisata kuliner. Tempat lain di Keprabon untuk Nasi liwet dan Dekat lapangan Kota barat untuk aneka masakan. Kemudian pada siang hari ada Tengkleng di daerah Pasar Klewer, Srabi Notosuman dan juga rotinya yaitu Roti Kecik. ♥Rotinya Solo, Roti Ganep www.rotiganep.com

Menuju ke Solo

Kota Surakarta terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini.
[sunting] Jalur darat

Kota Solo dapat dicapai melalui darat, baik menggunakan kendaraan pribadi, bus atau kereta api.

Kendaraan pribadi


Kota Solo terhubung ke Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya dengan jalan negara. Ke depan telah direncanakan pembangunan jalan bebas hambatan (jalan tol) ke Semarang dan ke Yogyakarta. Selain itu jalan provinsi menghubungkan Solo dengan Purwodadi, Wonogiri, dan Tawangmangu/Sarangan.

Bus dan kendaraan umum jalan raya lain

Relasi bus Solo melayani ke hampir seluruh kota utama di Jawa, Bali, serta banyak kota di Sumatera. Terminal utama adalah Terminal Tirtonadi, terletak di bagian utara kota dan dekat dengan stasiun kereta api (berjarak sekitar 1km).

Terdapat bus malam (ber-AC) yang menghubungkan Solo dari Jakarta, Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan Denpasar. Terdapat pula hubungan bus jarak sangat jauh yang menghubungkan Solo dengan Bandarlampung, Palembang, Pekanbaru, Medan, Padang di sisi barat, dan dengan Mataram dan Bima di arah timur. Hubungan dengan Kalimantan dan Sulawesi dilakukan melalui kapal yang bersandar di Semarang atau Surabaya.

Hubungan ke Surabaya berlangsung 24 jam, baik bus langsam maupun Patas. Hubungan ke Purwokerto (lewat Yogyakarta) juga demikian, namun dengan frekuensi lebih jarang. Terdapat pula bus semi-Patas yang menghubungkan Solo dengan kota Malang, Jember, dan Banyuwangi. Hubungan bus ke Semarang dan ke Yogya dengan bus langsam berlangsung dari pukul 05.00 hingga 19.00, selebihnya tidak dilayani, kecuali dengan bus dari Surabaya menuju Yogya, atau kadang-kedang tersedia kendaraan tidak resmi omprengan.

Solo terhubung pula dengan kota-kota kabupaten dan kecamatan dari Terminal Tirtonadi, seperti ke Purwodadi, Sragen, Tawangmangu, Matesih, Wonogiri, Pedan (Klaten), dan Simo (Boyolali). Terminal Kartasura juga dapat digunakan untuk mencapai sejumlah pedesaan. Jalur-jalur ini biasanya dilayani bus tua atau bus kecil.

Kereta api (KA)

Stasiun utama adalah Stasiun Solo Balapan. Dari setasiun ini praktis semua kota utama Jawa dapat dicapai dari Solo.

Hubungan dengan Jakarta dilayani dengan kereta api kelas Eksekutif (kelas 1) Argo Dwipangga (dari stasiun Gambir berangkat malam) dan Argo Lawu (berangkat pagi) dengan biaya Rp 200 ribu dan waktu tempuh sekitar 8 jam. Kereta ini berhenti di Stasiun Tugu, Yogyakarta, dan Purwokerto sebelum sampai tujuan akhirnya di Solo. Kemudian Kelas Bisnis Senja Utama berhenti di Stasiun Pasar Senen dan Lodaya (Bandung).

Kereta komuter Prambanan Ekspres melayani hubungan dari Yogyakarta dengan waktu tempuh 45 menit. KA berangkat dari Yogya lima kali sehari (07.00, 10.00, 13.00, 16.00, dan 19.00). Selain itu terdapat KA komuter dari dan ke Semarang (KA Pandanwangi) dengan dua kali rit, tapi belum jelas jadwalnya.

Udara

Kota Surakarta memiliki fasilitas Bandara Internasional Adisumarmo yang dibangun dengan gaya Jawa yaitu Joglo dan ornamen Batik yang menghiasi setiap ruangannya. Dari Jakarta, hampir tiap maskapai penerbangan punya rute ke Surakarta, waktu tempuhnya 50 menit. Dari yang terletak di kawasan Panasan, Anda bisa naik taksi maupun Busway yaitu Batik Solo Trans 15 menit menuju ke pusat kota Surakarta.

Maskapai penerbangan Garuda, Lion Air dan Sriwijaya air melayani penerbangan Jakarta-Solo PP, Silk Air untuk penerbangan Solo-Singapura PP, dan Air Asia untuk penerbangan Solo-Kuala Lumpur (Malaysia) di samping penerbangan langsung ke Mekkah/Jeddah, Arab Saudi dikarenakan Solo sebagai embarkasi haji untuk wilayah Jawa Tengah & DIY.

Dari Solo seseorang bisa terbang ke seluruh kota -kota di Indonesia melalui kota Jakarta.

Fasilitas kota

Belanja Grosir Pakaian Pasar Klewer. Citywalk Slamet Riyadi. Citywalk Kampung batik Laweyan. Citywalk Pasar Kliwon. Urban Forest. Free Hotspot di setiap kelurahan dan sepanjang Citywalk Slamet Riyadi. Solo Car Free Day setiap minggu pukkul 05.00 - 09.00 sepanjang Slamet Riyadi.

Read More......

Sabtu, 10 Oktober 2009

Satu Hati untuk Merawat Bumi

KOMPAS.com — Selalu ada kisah di balik panggung. Kisah-kisah yang bermuara pada kesuksesan sebuah pesta. ”Saya belum puas,” kata Lidwina Marcella, relawan program ”Earth Hour”—satu jam tanpa penerangan listrik yang akan dilakukan di Jakarta, Sabtu (28/3) pada pukul 20.30-21.30.

Mahasiswi London School of Public Relations (LSPR) itu mengomandani puluhan temannya dalam Climate Change Champion Club LSPR, menyosialisasikan program yang digalang WWF-Indonesia. Konsumsi listrik turut mengemisikan karbon dioksida, unsur utama pembentuk gas rumah kaca penyebab perubahan iklim.

Namanya relawan, tanpa dibayar. Yang ada malah pengeluaran, seperti para mahasiswa LSPR itu. Setidaknya, dana Rp 3 juta dari kampus disiapkan bagi kampanye. Hasilnya, pengelola kawasan Sudirman Park, lokasi kampus LSPR Jakarta, mau mengadopsi program setelah paparan Lidwina dan kawan-kawan.

Sepekan penuh, mereka secara bergiliran menjaga stan kampanye di kawasan Sudirman Park; menggalang dukungan sekaligus rela menerima penolakan. Satu per satu, 2.310 fotokopian brosur disebarkan, termasuk menyelipkannya di pintu kamar apartemen.

Hasilnya, sejumlah penyewa lahan siap bergabung. Begitu pun sejumlah penghuni. ”Ada juga yang menolak. Tidak apa-apa,” katanya yang bersama teman-temannya sempat berkunjung ke almamater SMA masing-masing.

Relawan lain adalah Galih Aristo (28), art director sebuah studio kreatif. Tak cukup menggalang long march dukungan di jalan-jalan utama di Jakarta, bersama satu rekannya, Rabu lalu, ia menyusuri Jalan Sudirman.

Satu per satu, gedung-gedung perkantoran di kanan-kiri pusat niaga Jakarta mereka datangi. Ribuan lembar poster dukungan mereka bagikan ke pengelola gedung. ”Kami susuri dari pukul sembilan pagi hingga lima sore,” kata penggiat Energy Troops itu.

Media facebook

Lain lagi Lala Sudewo, relawan WWF-Indonesia. Ia galang dukungan melalui situs jaringan sosial facebook. ”Enggak banyak sih, 97 orang yang menyatakan dukungan,” kata perekrut utama itu, Kamis (26/3).

Kampanye melalui facebook juga dilakukan Anisa, ibu rumah tangga, yang mendorong ketiga anaknya yang belasan tahun untuk peduli lingkungan. Tak hanya secara virtual, ia pun mendorong anggota komunitas yang ia ikuti untuk bergabung.

Dukungan juga datang dari berbagai komunitas, seperti Abang-None Jakarta. Mereka turut melobi banyak pihak melalui jaringan mereka.

Para relawan, seperti diakui Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia Fitrian Ardiansyah, amat berperan bagi kampanye-kampanye, seperti program ”Earth Hour”. ”Mereka militan sekalipun kami tidak membayarnya,” katanya.

Sejumlah relawan bahkan minta izin memperbanyak brosur, spanduk, atau poster atas biaya sendiri. Sungguh di luar dugaan dan memberi harapan. Berbeda dengan kampanye-kampanye politik saat ini yang beraroma politik uang.

Kini, Pemprov DKI Jakarta mendukung program itu. Penerangan Monas, Gedung Balaikota, Patung Pemuda, Arjuna Wiwaha, dan Bundaran Hotel Indonesia akan dimatikan sebagian. Sejumlah hotel dan perkantoran swasta pun akan terlibat.

Ini program pertama di Indonesia. Keterlibatan para relawan dengan berbagai latar belakang menjadi modal utama sekaligus pendorong semangat.

Keberadaan mereka juga merupakan indikasi bahwa di antara kita masih ada yang peduli pada lingkungan di sekitarnya. Jika banyak orang seperti mereka, mungkin akan ada setitik harapan bahwa bumi tak akan hancur (?)

Namun, di antara alasan keterlibatan itu, ada satu hal yang indah: peduli dari dalam diri sendiri.

Read More......
more Knowledge more Contribution © 2008. Free Blogspot Templates Design by : Sonz Design Corp.