Senin, 28 Desember 2009

Active Steering


Active steering atau setir aktif, pertama kali diperkenalkan BMW pada 2003. Penggunaan pada Seri-7 tentu saja sangat membantu pengendara. Pasalnya, untuk berbelok, apalagi di “U-turn” lebih gampang. Lebih mengasyikkan lagi, parkir di tempat sempit.

Memang ada power steering yang membantu pengemudi dapat memutar setir lebih enteng. Namun, setir aktif bukan itu. Setir aktif lebih hebat lagi. Saat parkir, pengemudi tidak perlu ribet memutar setir sampai beberapa kali untuk mendapatkan sudut belok besar.


Sebagai contoh, saat parkir, agar roda depan membuat sudut belokan maksimum, 32 derajat (habis), pada mobil tanpa setir aktif, dengan perbandingan setir, 20: 1, lingkaran setir harus diputar 640 derajat atau hampir dua putaran. Cukup merepot pengemudi!

Nah, bandingkan dengan setir aktif yang diguna oleh BMW. Untuk sudut belok maksimum maksimal roda, 32 derajat, pengemudi cukup memutar 320 derajat atau tidak sampai satu putaran. Hal tersebut sangat membantu, terutama di jalanan yang banyak tikungan sempit atau patah.

Selama dites KOMPAS.com, setir aktif pada 730Li membuat mobil besar ini serasa menggemudikan mobil kompak. Pasalnya, tetap bisa bermanuver dengan lincah.

Perbandingan atau rasio setir pada setir aktif BMW selalu berubah sesuai dengan kecepatan mobil. Makin tinggi kecepatan, untuk membelokkan roda sedikit, setir harus diputar lebih lebih banyak. Pada kecepatan 60 km/jam, misalnya, agar roda depan bisa membelok dengan sudut 32 derajat, setir harus diputar 406 derajat. Lebih dari satu putaran atau perbandingan menjadi 12,6!

Selanjutnya, ketika mobil melaju pada kecepatan 120-140 km/jam, pengemudi harus memutar setir 520 derajat untuk belokan roda depan 32 derajat. Atau perbandingan menjadi 16,25. Inilah yang disebut dengan kondisi aktif!

Kondisi yang disebutkan terakhir tidak mungkin dan hanya gambaran. Pasalnya, pada kecepatan tinggi tidak mungkin membuat sudut belokan habis. Paling-paling 8 derajat. Namun pengemudi harus memutar setir 130 derajat!

Makin besarnya, angka perbandingan setir pada kecepatan tinggi bertujuan untuk memperoleh tingkat kenyamanan yang lebih tinggi. Pasalnya, pada kecepatan tinggi, mobil lebih sensitif terhadap pengaruh gerakan. Sedikit saja setir bergerak, arah mobil langsung berubah. Dengan cara seperti yang dilakukan BMW ini, untuk mendapatkan sudut belokan kecil, diperlukan putaran setir yang lebih besar.

Mekanisme
Jantung dari sistem setir aktif adalah gigi satu set gigi planet yang disatukan pada batang setir. Untuk menggerakkan setir digunakan motor listrik yang dipasang pada mekanisme setir tersebut. Di sinilah kehebatan sistem. Ketika menerima sinyal lingkaran setir digerakkan oleh pengemudi, sistem langsung bekerja, memerintah motor listrik mengaktifkan mekanisme setir yang membelokan roda melalui roda gigi planet.

Setir aktif juga dimanfaatkan untuk mengoreksi arah mobil. Misalnya bila terjadi gejala oversteering atau direm pada permukaan yang bisa berubah-ubah, DSC (dynamic stability control) akan mengindentifikasi masalah. Setir aktif mengurangi gerakan setir!

BMW mengklaim, respons setir aktif lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan seorang pengemudi yang sangat berpengalaman. Satu hal lagi, bila terjadi gangguan sistem elektroniknya, mekanisme setir masih tetap bisa dikontrol oleh pengemudi atau disebut sistem pengaman. Sedangkan untuk mendapatkan “rasa” mobil tetap digunakan, pilihan sistem setir adalah rek (rack) dan pinion, sama dengan yang digunakan mobil-mobil masa kini pada umumnya!
sumber: http://otomotif.kompas.com/read/xml/2009/12/29/08195487/cara.kerja.active.steering.bmw

0 komentar:

Posting Komentar

more Knowledge more Contribution © 2008. Free Blogspot Templates Design by : Sonz Design Corp.